Keindahan Panorama Danau Maninjau

Danau Maninjau adalah sebuah danau vulkanik yang terletak pada ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman 495 meter dan memiliki luas 99,5 km2. Danau ini terletak di kecamatan Tanjung Raya, kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Danau Maninjau berbentuk sebuah cekungan yang terbentuk akibat letusan gunung Sitinjau. Selain itu, danau ini dikelilingi bukit-bukit yang berbentuk seperti dinding yang memuat Danau Maninjau memiliki panorama alam yang sangat indah. Danau Maninjau merupakan sebuah danau yang memiliki luas kesebelas se Indonesia, sedangkan untuk pulau Sumatera, danau ini menempati urutan kedua setelah Danau Singkarak.

Sejarah terbentuknya Danau Maninjau

Menurut legenda, terdapat sepuluh saudara di sebuah gunung Tinjau, Sumatera Barat. Saudara tersebut terdiri dari 9 laki-laki dan 1 orang perempuan yang kemudian dikenal dengan nama Bujang Sembilan. Saudara tertua bernama Kukuban. Mereka mempunyai paman yang bernama Datuk Limbatang. Datuk Limbatang mempunyai anak laki-laki bernama Giran yang kemudian menjalin hubungan cinta dengan Sani yang merupakan perempuan satu-satunya dari sepuluh saudara tersebut.
Pada saat musim panen tiba, diadakan lomba pencak silat adu ketangkasan. Pada saat itu, di partai puncak mempertemukan Kukuban berhadapan dengan Giran. Dan akhirnya, Giran lah yang menang sedangkan Kukuban merasa dendam kepada Giran.
Giran dan Sani berniat melanjutkan hubungan ke jenjeng pernikahan, namun hal tersebut di tolak mentah-mentah oleh Kukuban karena masih dendam dengan Giran.
Suatu ketika, saat Giran dan Sani berada di tepi sungai untuk merundingkan masalah yang mereka hadapi. Ternyata mereka tidak tahu bahwa mereka telah di awasi oleh banyak orang yang bersembunyi di balik pohon.
Mereka akhirnya ditangkap dengan tuduhan melakukan perbuatan tidak senonoh yang dapat mencemarkan nama desa mereka. Giran dan Sani kemudian diadili di sidang adat. Meskipun mereka berusaha membela diri, namun mereka tetap ditetapkan bersalah dan sebagai hukuman mereka harus dibuang ke kawah Gunung Tinjau agar kampung mereka terhindar dari malapetaka.
Dengan hukuman ini, Giran memanjatkan do’a kepada Tuhan bahwa jika mereka bersalah maka bersalah biarlah mereka mati di kawah gunung, namun jika mereka benar maka warga desa akan binasa dan Kukuban akan menjadi ikan. Seusai memanjatkan do’a, Giran dan Sani melompat ke kawah. Setelah itu, ternyata Giran benar, gunung tersebut meletus dan menewaskan semua warga desa. Sedangkan Kukuban berubah menjadi ikan. Demikian asal usul Danau Maninjau yang sekarang ini dikenal memiliki kawah yang sangat luas dan indah. Disekitar area Danau Maninjau terdapat penginapan / hotel serta restoran yang dapat anda kunjungi.
Demikian sedikit uraian tentang Danau Maninjau yang dapat saya sampaikan. Semoga sedikit uraian ini dapat bermanfaat bagi Anda semua. Terima kasih.

0 comments:

Post a Comment